Colt Walker vs Smith & Wesson dan Sejarah Pistol Cowboy Amerika
Samuel Colt bukanlah lulusan perguruan tinggi, bahkan ia keluar dari sekolah. Tapi Colt punya hobby yang menarik, yakni membongkar pasang alat. Melihat barang-barang jadi, dia hampir pasti ingin membongkarnya, lalu memasangnya lagi. Saat pelayaran dari Amerika ke Kalkuta (India), sekira tahun 1830, umur Colt sekitar 16 tahun. Orang tuanya mengirim Colt bekerja di kapal untuk mendapatkan pengalaman karena Colt tidak tertarik untuk bersekolah. Di atas kapal, dia melihat kapten memainkan senjata laras panjang, menembakannya ke udara, untuk mengisi waktu.
Di era itu, jenis senjata hanya berupa laras panjang dengan satu peluru racikan. Sakali mengisi peluru membutuhkan waktu beberapa menit karena terlebih dahulu harus diracik. Pertama dimasukan mesiu. lalu bola timah. Kemudian dibungkus pakai kain. Lalu didorong pakai tongkat besi kecil langsung dari lubang depan. Barulah bisa menembak lagi. Melihat itu, otak imaginer dan inovatif Colt berjalan. Sembari melihat setir nahkoda, otaknya terus bekerja dan membayangkan tempat peluru seperti silinder nahkoda kapal. Bisa diisi lima peluru sekaligus. Dan konsep itu dia simpan sampai kembali ke Amerika tahun 1836
Sesampai di Amerika lagi, konsep tersebut langsung dipresentasikan kepada beberapa orang. Utamanya kepada keluarga besarnya. Walhasil, Colt mendapat dana untuk memulai usaha produksi revolver, senjata laras pendek dengan silinder yang terdiri dari lima peluru. Pada awalnya, usaha tersebut kurang mendapat sambutan. Polisi-polisi setempat belum berani beralih ke senjata laras pendek yang masih baru karena dianggap belum teruji. Hampir saja Samuel Colt bangkrut karena usahanya tak diiringi oleh lahirnya permintaan pasar.
Sampai pada satu titik yang sangat krusial, di saat Colt terbilang “nyaris” bangkrut, keluhan datang dari pasukan ranger Amerika, tepatnya ranger Texas, yang sedang berperang menghadapi Meksiko, di mana pasukan meksiko juga memiliki senjata laras panjang yang sama. Keluhannya, pasukan sering kali terkena peluru saat mengisi peluru. Satu kali tembakan, lalu mengisi peluru beberpa menit, baru menembak lagi. Jeda yang lama membuat banyak prajurit Ranger Texas yang tertembak. Pimpinan Texas ranger tersebut bernama Samuel Walker, Chief Ranger of Texas.
Dan pada satu moment, Walker mendapat berita soal revolver buatan Colt (di saat yang sama Colt sedang menuju kebangkrutan). Lalu Walker mendapatkan samplenya untuk diujicoba. Dan hasilnya Walker sangat tertarik. Sekali menembak bisa lima tembakan karena satu silinder berisi lima peluru. Walker mendatangi Colt dan mereka berhasil menemukan kesepakatan. Colt diberi order pembuatan revolver dalam 6 bulan dengan request tambahan untuk memperbesar ukuran revolver dan menambah peluru dalam silinder menjadi enam peluru.
Karena permintaan besar, kontrak awal 1000 pistol dari total yang diorder 10.000, Colt akhirnya mendatangi pabrikan Edwin dan Daniel Wesson (pabrik senjata konvensional yang diam-diam juga menemukan model revolver tapi belum dirilis karena hak paten masih milik Colt). Dan jadilah orderan 1000 revolver untuk ranger Texas tersebut dengan brand awal bernama Colt Walker (perpaduan nama Samuel Colt dan Walker). Hasilnya, Amerika memenangkan pertempuran dengan Meksiko karena didukung penemuan revolver yang bisa menembakan enam peluru dalam sekali isi.
Setelah Amerika memenangkan perang dengan Meksiko, nama dan brand Samuel Colt melejit. Apalagi masa damainya tak lama, karena akhirnya perang sipil (civil war) di Amerika pun meledak. Utara dan Selatan berkecamuk. Otomatis, permintaan revolver versi Colt melejit. Colt memutuskan untuk merubahnya menjadi industri manufaktur. Komponen-komponen pistol diproduksi secara terpisah kemudian dirakit (assembling).
Godaan untuk menjual lebih banyak pistol menjadi lobang jebakan buat Colt, karena dia akhirnya bermain dua kaki. Colt diam-diam ikut menyuplai senjata ke pihak selatan, yang kerab juga disebut dengan pihak konfederasi, dibawah pimpinan Jefferson Davis, yang ingin memisahkan diri dari Amerika. Sementara kompetitornya tertinggal jauh, sampai akhirnya Edwin Wesson, kakak daniel wesson, sakit dan meninggal. Beberapa saat Colt menikmati besarnya penguasaan bisnis pistolnya di Amerika.
Namun tanpa diduga, posisi mendua tersebut diketahui publik alias terbongkar. Colt mendapat cacian. Di media-media Amerika namanya muncul dan dicap sebagai pengkhianat. Seiring dengan itu, masa berlaku hak paten Colt tinggal sebentar lagi. Daniel Wesson yang awalnya nyaris bangkrut setelah kakaknya meninggal, bertemu dengan Horace Smith, pengusaha senjata laras panjang. Dalam fase itu, Wesson juga menemukan ciptaan baru dari peluru. Awalnya, mesiu dan timah terpisah, Wesson berfikir menyatukannya. Mesiu dimasukan ke dalam balutan timah, seperti peluru yang kita kenal sekarang. Cuma Wesson belum bertemu teknologi untuk mendorongnya.
Sebelumnya, seorang pekerja Colt pernah menawarkan ide yang hampir sama kepada Colt dan Colt menolaknya. Teknologi tersebut berupa teknologi melontarkan peluru model baru dan canggih. Berkat penolakan itu, sang karyawan akhirnya datang ke Wesson. Dan lengkap lah sudah temuan baru Wesson. Sebelumnya, Wesson hanya membuat pembeda dengan temuan Colt berupa kokangan, setiap pergantian peluru diikuti dengan kokangan satu kali di belakang pistol. Saat itu, Wesson belum berani merilis, karena takut terkait dengan hak paten Colt.
Dengan hadirnya model peluru baru dan pelontarnya yang lebih canggih, plus masa hak paten Colt habis, Wesson dan Smith bergerak cepat. Mereka mendaftarkan produk barunya dan memproduksinya secara masif. Pada saat yang sama, Wesson sempat mendapat godaan untuk bermain dua kaki, menyuplai senjata ke pihak selatan, tapi Horace Smith segera menentang dan pengkhianatan itu batal.
Di sisi lain, bisnis Colt menurun drastis diterpa isu pengkhianatan tersebut, sampai akhirnya Colt meninggal dunia dan bisnisnya dilanjutkan oleh istrinya. Di saat itulah masa Wesson datang, perang masih berkecamuk, dan mereka memproduksi pistol jenis baru dengan model peluru yang lebih modern serta daya lontar yang lebih hebat. Mereka bahkan sampai berhasil menjual produknya lebih dari 100.000 pucuk pistol ke pihak tentara dan polisi Amerika, sampai perang sipil berakhir.
Bisnis Colt masih bernafas, dilanjutkan oleh istrinya dan sempat merilis senjata terbaru, tapi dengan teknologi yang hampir mirip dengan yang lama. Revolver pasca Colt tersebut diberi nama PeaceMaker. Namun kedigdayaan merek Smith n Wesson tak terbendung lagi. Sampai hari ini, supply senjata angkatan darat Amerika datang dari merek ini, Smith n Wesson. Namun demikian, kedua merek tersebut adalah penyempurna penampilan para cowboy di Amerika, dengan topi lebar, celana terurai, dan sepatu nyentrik, yang tak lengkap tanpa sebuah pistol menggelantung di pinggang
Pelajaran dari Samuel Colt adalah bahwa imaginasi benar-benar bisa menjadi awal dari inovasi, tepatnnya inovasi yang sekaligus menjadi solusi dari sebuah kebuntuan. Namun ada pelajaran lain dari colt, bahwa terkadang saat kita di atas, godaan untuk berekspansi membuat kita menabrak batas-batas normal, dengan tingkat kerakusan yang melebihi yang seharusnya, yakni dengan menjadi pengkhianat. Dan di titik tertentu, itu akan menjadi lubang kubur kita sendiri.
Sementara pelajaran dari Wesson, bersabar menunggu dan tetap berkreasi, berinovasi, adalah pilihan yang sangat tepat jika merasa waktunya belum datang. Karena akan ada satu titik di mana momentum berjalan beriringan dengan kesiapan. Dan saat itu terjadi, maka kencangkanlah ikat pinggang dan injak gas sampai batas optimal.
Hehehehe…
Salam Kopie